Vietnam Tawarkan Penghapusan Tarif Impor ke AS Setelah Dikenai Reciprocal Tariff 46%

IDXChannel – Vietnam menawarkan penghapusan seluruh tarif impor kepada Amerika Serikat (AS) setelah dikenai reciprocal tariff sebesar 46 persen. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam hubungan dagang antara kedua negara.
Tawaran Vietnam kepada AS
Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan hal ini setelah melakukan panggilan telepon dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, pada Jumat (4/4/2025).
“Saya baru saja melakukan panggilan yang sangat produktif dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, yang mengatakan kepada saya bahwa Vietnam ingin memangkas tarif mereka hingga nol jika mereka dapat mencapai kesepakatan dengan AS,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.
Sebagai tindak lanjut, Trump juga mengungkapkan keinginannya untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan To Lam guna membahas lebih lanjut rencana tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih atas nama negara kami, dan menyatakan bahwa saya menantikan pertemuan dalam waktu dekat,” tambahnya.
Latar Belakang dan Dampak Tarif Impor
Vietnam saat ini mencatatkan surplus perdagangan dengan AS yang mencapai lebih dari USD 123 miliar pada tahun 2024. Namun, kebijakan tarif balasan yang diterapkan AS terhadap Vietnam cukup tinggi, yakni sebesar 46 persen.
Secara keseluruhan, tarif balasan AS terhadap beberapa negara lainnya bervariasi, dengan rincian sebagai berikut:
- China: 34 persen
- Uni Eropa: 20 persen
- Vietnam: 46 persen
- Indonesia: 32 persen
- India: 26 persen
- Jepang: 24 persen
- Thailand: 36 persen
- Malaysia: 24 persen
- Filipina: 17 persen
- Singapura: 10 persen
Kebijakan tarif ini diterapkan sebagai bagian dari strategi perdagangan AS dalam menyeimbangkan neraca dagang dan melindungi industri dalam negeri.
Implikasi bagi Hubungan Dagang
Jika tawaran Vietnam diterima, hal ini dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara. Penghapusan tarif impor dapat memberikan keuntungan bagi eksportir AS serta meningkatkan investasi bilateral. Namun, kesepakatan ini masih memerlukan negosiasi lebih lanjut untuk memastikan kepentingan kedua belah pihak dapat terpenuhi.
Pemerintah AS dan Vietnam diperkirakan akan terus melakukan diskusi guna mencari solusi terbaik yang dapat menguntungkan kedua negara dalam jangka panjang.